Telah dilangsungkannya acara pembuka Perkebunan Expo Indonesia 2022 (BUNEX) pada tanggal 21 Desember 2022. Acara pembuka ini berlangsung sangat meriah, penampilan yang disuguhkan juga sangat menghibur para tamu undangan, salah satunya penampilan dari Saung Udjo. Asosiasi Eksportir dan Industri Kopi Indonesia (AEKI) hadir sebagai tamu undangan dalam rangkaian acara ini.
Kementerian Pertanian, Dr.H. Syahrul Yasin Limpo, SH, M.Si, MH., mengatakan bahwa Kopi adalah komoditas unggulan perkebunan nomor 3 terbesar di Indonesia, setelah Kelapa Sawit dan Sagu, disusul oleh Kelapa, Kakao, Pala, Cengkeh dan Lada. Industri Kopi di Indonesia beberapa tahun terakhir mengalami fluktuatif dari segi produksi dan produktivitas.
Indonesia berada di posisi ke-4 penghasil kopi terbesar di Dunia setelah Brazil dengan jumlah produsen sebanyak 4,14 juta ton, posisi kedua ada Vietnam dengan jumlah produsen 1,74 juta ton dan ketiga ada Kolombia dengan jumlah 858 ribu ton. Sedangkan Indonesia sendiri menghasilkan kopi sebanyak 846 ribu ton.
Saat ini, AEKI masih berupaya lebih untuk terus membantu para petani agar peningkatan produksi kopi kian meningkat. Perjuangan AEKI untuk memajukan industri kopi Indonesia pun dapat dilihat dari kegiatan – kegiatan mendatang, yang mana AEKI terus berkolaborasi dengan para Pemerintah/Lembaga/Instansi terkait serta coffee stakeholders guna memajukan perkopian Indonesia.
Salah satu strategi AEKI dalam mengembangkan dan memajukan perkopian Indonesia dengan cara menciptakan website e-commerce, guna mempermudah transaksi jual beli antar sesama coffee stakeholders.
Ketua Umum BPP AEKI, Irfan Anwar mengatakan “AEKI ini mau buat e-commerce sendiri, jadi para UMKM, Petani, Koperasi, dan yang lain itu bisa berjualan di e-commerce ini. Kan khusus kopi, jadi target pasarnya jelas, peluangnya besar. Kita bantulah sebisa mungkin para UMKM ini, biar sama-sama kita majukan perkopian Indonesia lebih maju lagi. Siapa aja bisa beli, produksi kopi bertambah, semua bisa senang.”
AEKI berharap, munculnya website e-commerce ini bisa mempermudah masyarakat atau coffee stakeholders membeli kebutuhan di industri kopi, dan mempermudah pebisnis kopi dalam memasarkan produk – produk yang dijual.
