Perkembangan robot pembuat kopi (robotic barista) semakin pesat pasca-2023, didorong oleh kemajuan kecerdasan buatan (AI), machine learning, dan kebutuhan akan layanan contactless. Berikut update terbaru dalam dunia robot peracik kopi:
1. Integrasi AI untuk Personalisasi Minuman
Robot barista kini tidak hanya mengikuti resep statis, tetapi mampu belajar dari preferensi pelanggan. Contohnya, Artly Coffee (AS) menggunakan AI untuk menganalisis data pelanggan dan menyesuaikan rasio kopi-susu, suhu, atau tingkat kemanisan secara otomatis.
Bahkan, robot ini bisa membuat latte art dengan presisi tinggi berkat lengan robotik yang dilengkapi sistem visi komputer 4K.
2. Ekspansi ke Berbagai Sektor
Selain kafe, robot barista kini digunakan di bandara (seperti Cafe X di Bandara San Francisco), perkantoran, dan hotel. Di Singapura, Crown Technologies meluncurkan “Chipp”, robot barista portabel yang bisa dipindahkan ke lokasi acara atau co-working space.
3. Teknologi Terkini: IoT dan Cloud Computing
Robot-robot baru seperti Richtech Robotics’ ADAM terhubung ke cloud untuk memperbarui resep secara real-time atau memantau stok bahan. Pelanggan bisa memesan via aplikasi, dan robot akan memberi notifikasi saat minuman siap diambil.
4. Inovasi Ramah Lingkungan
Perusahaan seperti Briggo (AS) fokus pada keberlanjutan dengan menggunakan cangkir daur ulang dan sistem pembersihan hemat air. Robot “Gastrobarista” dari Jepang bahkan menggunakan biji kopi hasil budidaya rendah emisi karbon.
5. Kompleksitas Minuman yang Lebih Tinggi
Robot kini meracik minuman spesial seperti matcha latte, espresso tonic, atau kopi dengan infused nitrogen. Miso Robotics (pengembang Flippy robot koki) merilis lengan robotik khusus untuk mesin espresso yang mampu membuat 100+ varian minuman dalam 1 menit.
6. Interaksi Lebih Manusiawi
Generasi terbaru robot barista dilengkapi layar sentuh responsif dan suara sintetis yang ramah. Di Korea Selatan, “Coffee Tom” oleh Tous Les Jours bahkan bisa bercakap-cakap sederhana dengan pelanggan sambil menyeduh kopi.
7. Pertumbuhan Pasar Global
Berdasarkan laporan Grand View Research (2024), pasar robotic barista diprediksi tumbuh 25% per tahun hingga 2030, didorong oleh efisiensi biaya tenaga kerja dan permintaan layanan 24/7.
8. Contoh Terkini di Indonesia
Selain Family Mart Grand Indonesia, startup lokal ESKO Robotics meluncurkan robot barista di beberapa gerai Kopi Kenangan dan Janji Jiwa. Robot ini mendukung pembayaran QRIS dan dompet digital, serta telah teruji mengurangi 30% waktu antrean.
9. Kolaborasi dengan Barista Profesional
Perusahaan seperti Sanremo Coffee Machines (Italia) melibatkan barista manusia untuk “melatih” robot melalui simulasi 3D. Hasilnya, robot bisa mengekstrak espresso dengan tekanan dan kehalusan tamping yang setara juara dunia barista.
10. Post-Pandemic Innovation
Pascapandemi, robot barista menjadi bagian dari smart vending machine di rumah sakit dan kampus. Contohnya, “Baristand” di Universitas Cornell tidak hanya membuat kopi, tetapi juga mendeteksi suhu tubuh pelanggan via sensor termal.
Kesimpulan
Robot barista kini bukan sekadar alternatif mesin kopi otomatis, tetapi solusi menyeluruh yang menggabungkan seni kopi, teknologi hijau, dan pengalaman pelanggan yang personal.
Dengan investasi besar dari raksasa seperti Starbucks dan Alibaba, masa depan kedai kopi mungkin akan diisi oleh kolaborasi harmonis antara manusia dan robot!