Flat White semakin digemari di seluruh dunia termasuk di Indonesia karena rasanya yang kuat tapi tetap lembut. Menurut Drive Research di banyak coffee shop, sekitar 32% pelanggan memilih Flat White sebagai pesanan utama . Minuman ini menawarkan keseimbangan antara espresso pekat dan microfoam susu, menjadikannya favorit bagi penikmat kopi yang mengutamakan rasa dan tekstur.
Apa Itu Flat White?
Flat White adalah terdiri dari satu atau dua shot espresso yang dicampur dengan microfoam susu kukus dengan gelembung halus, tanpa lapisan busa tebal seperti cappuccino. Barista membuat Flat White dengan menuangkan satu atau dua shot espresso, lalu menambahkan microfoam susu kukus bergelembung halus, tanpa lapisan busa tebal seperti cappuccino. Menurut WikipediaOutIn, barista biasanya menyajikannya dalam cangkir berukuran 150–180 ml sehingga rasa kopi tetap dominan namun lembut di mulut.
Sejarah Flat White
Flat White lahir pada tahun 1980-an dan lahir di dua tempat: Australia (Sydney) oleh barista Alan Preston pada 1985, dan Selandia Baru (Wellington) sekitar 1989. Resep aslinya menggunakan double espresso (±50 ml) dan sekitar 130 ml susu dengan lapisan microfoam setebal 5 mm.
Flat White vs Latte vs Cappuccino
| Minuman | Rasio Espresso:Susu | Tekstur Susu | Kapasitas Menu |
|---|---|---|---|
| Flat White | 1:3 | Microfoam tipis | 150–180 ml |
| Latte | 1:4–1:5 | Steamed milk + sedikit busa | 200–240 ml |
| Cappuccino | 1:2 | Busa tebal | 150–180 ml |
Flat White memiliki rasa lebih kuat dibanding latte, tapi tetap lebih halus daripada espresso murni.
Karakter Rasa Flat White
- Dominan espresso, dengan sensasi halus.
- Tekstur creamy berkat microfoam yang halus.
- Body medium yang pas menikmatinya tanpa terasa berat.
Cara Membuat Flat White
Bahan:
- 1–2 shot espresso (±30–60 ml)
- 120–150 ml susu segar
Langkah:
- Seduh espresso dengan mesin espresso berkualitas.
- Kukus susu hingga 60–65°C, hasilkan microfoam halus.
- Tuang susu perlahan ke espresso, bisa disertai teknik latte art.
Tips: Susu full cream membantu menciptakan tekstur paling lembut.
Flat White & Manual Brew Apakah Bisa?
Jika tanpa mesin espresso, Anda bisa pakai Aeropress atau Moka Pot untuk mendapatkan versi kopi susu ala Flat White. Meskipun tidak identik, rasanya tetap kaya dan bisa jadi alternatif menarik.
Baca juga: Mengenal Manual Brew: Tips dan Teknik Dasar untuk Pemula
Tren & Data Pasar Flat White
- Sebanyak 32% pelanggan coffee shop memilih Flat White sebagai minuman favorit mereka
- Lalu, Pasar global Flat White diproyeksikan mencapai USD 511,3 juta pada 2025 dan meningkat hingga USD 955,9 juta pada 2034, tumbuh dengan CAGR 7,2%.
- Selain itu, Laporan lain mencatat bahwa pasar Flat White mencapai USD 3,22 miliar pada 2024 dan diperkirakan meningkat menjadi USD 5,78 miliar pada 2033, dengan pertumbuhan tahunan (CAGR) sebesar 7,3%.
FAQ (Pertanyaan Umum)
- Apakah Flat White lebih kuat dari latte?
Ya, karena rasio kopi lebih tinggi, Flat White memiliki rasa lebih kaya dibanding latte. - Bisakah memakai susu non-dairy?
Boleh susu oat, almond, atau kedelai bisa dipakai, asal bisa menghasilkan microfoam halus. - Kenapa ukurannya kecil?
Supaya perbandingan rasa espresso dan susu tetap optimal di setiap tegukan.
Kesimpulan
Karena itu, Flat White mampu memikat para penikmat kopi yang menginginkan sensasi rasa kuat khas espresso, namun tetap menikmati kelembutan microfoam yang menyelimuti setiap tegukan. Dengan dukungan data pasar yang terus menguat, menjadikannya sebagai menu unggulan bisa menjadi strategi menarik bagi barista atau pemilik kafe.






