Dalam beberapa tahun terakhir, istilah specialty coffee semakin populer di kalangan pecinta kopi. Namun, apa sebenarnya yang dimaksud dengan kopi specialty? Apakah sekadar kopi yang mahal atau ada standar khusus yang membedakannya dari kopi biasa?
Dalam kesempatan kali ini, AEKI akan membahas definisi, asal-usul, dan standarisasi kopi spesialti secara mendalam.
Contents
Apa Itu Specialty Coffee?
Specialty coffee adalah kopi yang memiliki kualitas tinggi, mulai dari proses penanaman, pemanenan, pengolahan, hingga penyajian. Kopi ini dinilai berdasarkan cita rasa, aroma, dan karakteristik unik yang dihasilkan.
Menurut Specialty Coffee Association (SCA), specialty coffee merupakan kopi yang mencapai skor minimal 80 dari 100 dalam sistem penilaian kualitas (cupping score). Skor ini diberikan oleh ahli kopi bersertifikat yang mengevaluasi berbagai aspek, seperti aroma, rasa, aftertaste, keasaman, body, dan keseimbangan.
Baca juga: Jenis-Jenis Biji Kopi dan Ciri-Cirinya
Asal-Usul Specialty Coffee
Konsep specialty pertama kali diperkenalkan pada tahun 1974 oleh Erna Knutsen dalam sebuah artikel di majalah Tea & Coffee Trade Journal. Knutsen menggunakan istilah ini untuk menggambarkan biji kopi dengan cita rasa unik yang dihasilkan dari kondisi geografis, iklim, dan tanah tertentu. Sejak saat itu, gerakan ini mulai berkembang, terutama di Amerika Serikat dan Eropa.
Perkembangan kopi ini tidak lepas dari meningkatnya kesadaran konsumen akan kualitas kopi. Konsumen mulai mencari pengalaman minum kopi yang lebih baik, bukan sekadar kafein. Hal ini mendorong para petani, roaster, dan barista untuk bekerja sama menciptakan kopi dengan kualitas terbaik.
Standarisasi Specialty Coffee
Untuk memastikan kualitas kopi jenis ini, ada beberapa standar yang harus dipenuhi. Standarisasi ini mencakup seluruh rantai pasok, mulai dari biji kopi hingga cangkir yang disajikan.
Berikut adalah beberapa aspek penting dalam standarisasi kopi spesialti:
1. Proses Penanaman dan Pemanenan
Kualitas kopi ini dimulai dari kebun. Kopi harus ditanam di ketinggian yang ideal, dengan kondisi tanah dan iklim yang mendukung.
Selain itu, proses pemanenan juga harus dilakukan secara selektif, yaitu hanya memetik buah kopi yang sudah matang sempurna. Hal ini memastikan bahwa biji kopi memiliki cita rasa yang optimal.
2. Pengolahan Pasca Panen
Setelah dipanen, biji kopi harus melalui proses pengolahan yang tepat. Ada beberapa metode pengolahan, seperti washed (basah), natural (kering), dan honey (semi-basah).
Setiap metode menghasilkan karakteristik rasa yang berbeda. Proses pengolahan yang baik akan menjaga kualitas biji kopi dan menghindari cacat rasa.
3. Penyortiran dan Grading
Biji kopi yang sudah diolah kemudian disortir untuk memisahkan biji berkualitas tinggi dari yang cacat. Proses ini biasanya dilakukan secara manual atau menggunakan mesin. Biji kopi yang lolos sortir akan diberi grading berdasarkan ukuran, bentuk, dan kepadatan.
4. Roasting
Proses roasting atau pemanggangan memegang peranan penting dalam menentukan cita rasa specialty coffee. Roaster harus memahami karakteristik biji kopi dan menyesuaikan suhu serta waktu pemanggangan untuk mengoptimalkan rasa. Roasting yang baik akan menghasilkan kopi dengan keasaman, sweetness, dan body yang seimbang.
5. Penyajian
Terakhir, penyajian kopi specialty juga harus memenuhi standar tertentu. Barista harus memiliki keterampilan yang mumpuni untuk mengekstrak kopi dengan sempurna, baik itu melalui metode espresso, pour over, atau teknik lainnya.
Perbedaan Specialty Coffee dan Kopi Biasa
Meskipun sama-sama berasal dari biji kopi, specialty coffee memiliki beberapa perbedaan signifikan dengan kopi biasa. Berikut adalah beberapa perbedaan utama:
- Kualitas Biji Kopi: Kopi specialty menggunakan biji kopi berkualitas tinggi yang diproduksi dengan proses yang ketat. Sementara itu, kopi biasa sering menggunakan biji kopi dengan kualitas lebih rendah atau cacat.
- Cita Rasa: Specialty coffee memiliki cita rasa yang lebih kompleks dan unik, dengan keasaman, sweetness, dan aftertaste yang seimbang. Kopi biasa cenderung memiliki rasa yang lebih datar atau pahit.
- Proses Produksi: Kopi specialty melalui proses produksi yang lebih detail, mulai dari penanaman hingga penyajian. Kopi biasa biasanya diproduksi secara massal dengan proses yang lebih sederhana.
- Harga: Karena kualitas dan prosesnya yang lebih rumit, kopi spesialti biasanya dijual dengan harga yang lebih tinggi dibandingkan kopi biasa.
Popularitas Specialty Coffee di Indonesia
Indonesia, sebagai salah satu produsen kopi terbesar di dunia, juga turut meramaikan gerakan specialty coffee. Beberapa daerah seperti Aceh, Sumatera Utara, Jawa, Bali, dan Toraja dikenal sebagai penghasil kopi spesial dengan cita rasa khas.
Selain itu, kedai-kedai specialty juga semakin menjamur di kota-kota besar seperti Jakarta, Bandung, Yogyakarta, dan Surabaya. Kedai ini tidak hanya menyajikan kopi berkualitas, tetapi juga menjadi tempat berkumpulnya komunitas pecinta kopi.
Kesimpulan
Specialty coffee bukan sekadar tren, melainkan gerakan yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas kopi dari hulu ke hilir. Dengan standar yang ketat dan proses produksi yang detail, kopi specialty menawarkan pengalaman minum kopi yang lebih baik dan lebih bermakna.
Dengan semakin berkembangnya industri ini, diharapkan kopi jenis ini tidak hanya menjadi konsumsi segelintir orang, tetapi juga bisa dinikmati oleh lebih banyak kalangan. Semoga artikel ini memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang apa itu kopi specialty dan mengapa kopi ini layak untuk dicoba.