Kopi telah menjadi bagian integral dari kehidupan sehari-hari masyarakat Indonesia. Sebagai salah satu negara penghasil kopi terbesar di dunia, konsumsi kopi di Indonesia menunjukkan tren yang signifikan dalam beberapa tahun terakhir.
Kali ini AEKI akan mengulas data konsumsi kopi harian rata-rata di Indonesia, preferensi konsumen, serta implikasinya terhadap industri kopi nasional.
Baca juga: Target Utama Ekspor Kopi Indonesia
Tren Konsumsi Kopi di Indonesia
Menurut laporan Departemen Pertanian Amerika Serikat (USDA) yang dikutip dari GoodStats, konsumsi kopi domestik Indonesia diperkirakan mencapai 4,79 juta kantong (60 kg per kantong) pada periode 2023/2024, mengalami peningkatan dari 4,8 juta kantong pada periode sebelumnya.
Badan Pusat Statistik (BPS) juga mencatatkan konsumsi kopi per kapita Indonesia meningkat menjadi 1,8 kg per tahun pada 2023, dibandingkan dengan 1,0 kg per tahun pada 2013. Peningkatan ini mencerminkan perubahan gaya hidup masyarakat yang semakin menggemari kopi.
Preferensi Konsumen terhadap Jenis Kopi
Survei yang dilakukan oleh Snapcart pada 2023 menunjukkan bahwa 40% responden di Indonesia lebih memilih kopi siap minum (ready-to-drink/RTD) seperti kopi sachet 3-in-1. Selain itu, cappuccino menjadi jenis kopi favorit bagi hampir semua kalangan, baik pria maupun wanita.
Hal ini menunjukkan bahwa konsumen Indonesia cenderung menyukai kopi dengan rasa yang lembut dan manis.
Kebiasaan Konsumsi Kopi Harian
Survei GoodStats pada 2024 mengungkapkan bahwa 40% responden di Indonesia mengonsumsi dua gelas kopi per hari, sementara 29% lainnya mengonsumsi satu gelas per hari. Sebagian besar konsumen lebih memilih membeli kopi di kedai kopi atau warung kopi (warkop) daripada membuatnya sendiri di rumah.
Hal ini mencerminkan tingginya minat masyarakat terhadap pengalaman menikmati kopi di luar rumah.
Peran Kedai Kopi dan Warkop dalam Budaya Kopi Indonesia
Kedai kopi modern seperti Starbucks, Janji Jiwa, dan Kopi Kenangan telah berkembang pesat di Indonesia, menjadi tempat favorit bagi masyarakat untuk menikmati kopi. Selain itu, warkop tradisional juga tetap eksis, menjadi bagian dari budaya kopi Indonesia yang tak lekang oleh waktu.
Fenomena “Starling” atau penjual kopi keliling menggunakan sepeda juga semakin populer, menyediakan kopi dengan harga terjangkau bagi masyarakat.
Implikasi terhadap Industri Kopi Nasional
Peningkatan konsumsi kopi di Indonesia membuka peluang bagi pengembangan industri kopi, baik dari sisi produksi, distribusi, maupun konsumsi. Para pelaku usaha dapat memanfaatkan tren ini dengan menghadirkan inovasi produk, memperluas jaringan distribusi, serta meningkatkan kualitas pelayanan.
Selain itu, pemerintah perlu mendukung sektor ini melalui kebijakan yang pro-industri kopi, seperti penyediaan fasilitas pelatihan bagi petani kopi dan promosi kopi Indonesia di pasar internasional.
Kesimpulan
Data konsumsi kopi harian rata-rata di Indonesia menunjukkan bahwa kopi telah menjadi bagian penting dalam kehidupan masyarakat. Peningkatan konsumsi ini mencerminkan perubahan gaya hidup yang semakin mengedepankan kualitas dan pengalaman dalam menikmati kopi. Industri kopi nasional memiliki potensi besar untuk berkembang, namun memerlukan sinergi antara pemerintah, pelaku usaha, dan masyarakat untuk mewujudkannya.
Dengan memahami tren dan preferensi konsumen, serta mendukung pengembangan industri kopi, Indonesia dapat memanfaatkan potensi besar yang dimiliki sektor kopi untuk kemajuan ekonomi dan budaya bangsa.






