AEKI-AICE

Alat Manual Brew: 9 Rekomendasi Ala Barista dan Cara Memilih yang Tepat

alat manual brew

Dalam dunia kopi specialty, Manual brew adalah metode seduh yang memberi kendali penuh kepada penyeduh untuk menghasilkan rasa kopi sesuai selera. Tidak seperti mesin espresso otomatis, metode ini memungkinkan pengaturan suhu air, waktu ekstraksi, dan rasio kopi-air secara manual, sehingga cita rasa kopi menjadi lebih personal.

Bagi pelaku industri kopi di Indonesia, pemilihan alat manual brew yang tepat bukan hanya soal rasa, tetapi juga menjadi nilai tambah dalam peningkatan kualitas penyajian. Sebelum memilih alat manual brew yang tepat, ada baiknya memahami dasar-dasar teknik seduh kopi. Anda bisa membaca panduan lengkapnya di artikel Mengenal Manual Brew: Tips dan Teknik Dasar untuk Pemula agar proses penyeduhan lebih maksimal.

Mengapa Memilih Alat Manual Brew?

9 Alat Manual Brew Terbaik dan Cara Menggunakannya

Setiap alat dilengkapi kelebihan, kekurangan, dan panduan singkat seduh, Berikut adalah beberapa alat manual brew yang sering digunakan:

1. V60 Dripper

Alat V60 Dripper

Kelebihan: Rasa bersih, aromatik, ringan.
Kekurangan: Membutuhkan teknik tuang air presisi.
Cara Seduh:

  1. Panaskan air 92–96°C, bilas filter kertas.
  2. Masukkan bubuk kopi (1:15).
  3. Tuang sedikit air untuk blooming (30 detik), lalu tuang spiral perlahan.
  4. Total waktu seduh ±2,5–3 menit.

2. French Press

Alat French Press

Kelebihan: Sederhana, tanpa filter kertas.
Kekurangan: Hasil sedikit berampas.
Cara Seduh:

  1. Air panas ±94°C, bubuk kasar (1:15).
  2. Tuang air, aduk pelan.
  3. Diamkan 4 menit, tekan plunger perlahan.

3. AeroPress

Alat AeroPress

Kelebihan: Portabel, rasa mirip espresso.
Kekurangan: Kapasitas terbatas.
Cara Seduh:

  1. Pasang dan bilas filter.
  2. Bubuk medium-fine, tuang air panas.
  3. Aduk 10–15 detik, pasang plunger, tekan perlahan.

4. Chemex

Alat Chemex

Kelebihan: Desain elegan, rasa bersih.
Kekurangan: Tidak praktis dibawa.
Cara Seduh:

  1. Pasang filter, bilas.
  2. Bubuk kopi (1:16), blooming 30 detik.
  3. Tuang air perlahan ±4 menit.

5. Kalita Wave

Kelebihan: Ekstraksi stabil.
Kekurangan: Filter khusus lebih sulit didapat.
Cara Seduh:

  1. Pasang filter, bilas.
  2. Bubuk medium, blooming.
  3. Tuang air sampai target, ±3 menit.

6. Moka Pot

Kelebihan: Mirip espresso tanpa mesin mahal.
Kekurangan: Kontrol panas perlu hati-hati.
Cara Seduh:

  1. Isi ruang bawah dengan air panas.
  2. Bubuk halus ke filter.
  3. Selanjutnya, Panaskan api kecil hingga kopi naik ke ruang atas.

7. Clever Dripper

Kelebihan: Kombinasi immersion & drip.
Kekurangan: Kurang populer di pasar umum.
Cara Seduh:

  1. Pasang filter, bilas.
  2. Bubuk medium, tuang air panas, aduk.
  3. Diamkan 2–3 menit, letakkan di cangkir.

8. Syphon

Kelebihan: Tampilan atraktif, rasa kompleks.
Kekurangan: Peralatan besar & butuh latihan.
Cara Seduh:

  1. Isi air, pasang filter kain.
  2. Panaskan hingga air naik.
  3. Masukkan kopi, aduk, matikan api.
  4. Biarkan kopi turun ke wadah bawah.

9. Manual Grinder

Kelebihan: Terjangkau, hasil gilingan konsisten.
Kekurangan: Perlu tenaga ekstra.
Cara Pakai:

  1. Masukkan biji kopi.
  2. Atur tingkat gilingan sesuai metode.
  3. Lalu, Putar handle hingga selesai.
  4. Terakhir, Gunakan segera untuk menjaga kesegaran.

Tips Memilih Alat Manual Brew

Sebagai acuan industri, Specialty Coffee Association (SCA) merekomendasikan Golden Cup Ratio sebesar 55 gram kopi untuk 1 liter air atau sekitar 1:18. Sebagai acuan awal, rasio ini sebaiknya dijadikan titik permulaan, bukan aturan mutlak. Anda bisa bereksperimen—misalnya menggunakan rasio 1:15 untuk rasa lebih pekat atau mempertahankan 1:18 untuk cita rasa yang lebih ringan.
Selain itu, untuk suhu air seduhan pada metode manual brew, SCA merekomendasikan kisaran 92°C–96°C. Rentang suhu ini membantu proses ekstraksi berjalan optimal tanpa merusak karakter alami kopi.

Cara Merawat Alat Manual Brew

Kesimpulan

Alat manual brew merupakan pilihan tepat untuk menghasilkan seduhan berkualitas sekaligus membangun edukasi kopi di pasar domestik maupun internasional. Dengan pemilihan alat yang tepat dan teknik seduh yang konsisten, pelaku usaha dapat menyajikan kopi terbaik dari Indonesia ke seluruh dunia.

Exit mobile version