Deskripsi
Spesifikasi
Produk Tersedia: Biji Kopi Hijau, Biji Kopi Sangrai, Kopi Bubuk
Jenis: Arabika
Ukuran Saringan: 15–19
Kadar Air: Maksimal 13%
Triage: Maksimal 6–8
Nilai Cacat: Maksimal 11 (Grade 1), juga tersedia untuk Grade 2 hingga 6.
Skor Cupping: 84+
Tahun Panen: 2024
Ukuran Lot: 200
Berat Karung: 60 KG
Kemasan: GrainPro Liner
Sertifikasi: Fair Trade, Organik, USDA, Rain Forest Alliance, Halal
Karakteristik
Aroma/Harum: Manis, Segar, Kacang (Nutty)
Rasa: Herbal, Rempah, Karamel Lembut
Keasaman: Halus
Body: Sedang hingga Tinggi
Skema Deskripsi
Waktu dari Bunga hingga Berbuah: 9 Bulan
Produksi (Kg/Ha): 800 – 1500
Suhu Optimal: 13 – 28°C
Curah Hujan Optimal: 100 – 3000 mm
Ketinggian: 1100 – 1500 mdpl
Jenis Tanah: Tanah hitam/subur dari material vulkanik muda yang mengandung mikro nutrisi penting bagi tanaman
Negara Asal: Indonesia
Daerah Produksi: Berastagi, Sidikalang, Dolok Sanggul, Dolok Saribu, Lintong, Borong-borong, Tobasa, Sipirok, Mandailing
Kadar Kafein: 0.8 – 1.4%
Bentuk Biji: Datar dengan garis tengah yang jelas
Cita Rasa Utama: Asam & Cokelat
Metode Panen: Manual dan Mekanis
Metode Pengolahan: Semi-wash
Tentang Kopi Sumatra Mandheling
Apa itu Kopi Sumatra Mandheling?
Kopi Sumatra Mandheling merupakan kopi Arabika yang berasal dari wilayah Mandailing, di sekitar Pegunungan Bukit Barisan, Sumatra Utara.
Secara etimologi, istilah “Mandheling” diambil dari nama suku Mandailing, kelompok etnis lokal di Sumatra Utara yang juga dikenal sebagai petani dan pengolah kopi.
Wilayah ini memiliki kondisi iklim dan tanah yang sangat cocok untuk budidaya kopi. Dengan tanah vulkanik yang subur dan ketinggian lebih dari 1.500 meter di atas permukaan laut, lingkungan ini ideal untuk menghasilkan biji kopi berkualitas tinggi.
Kopi Mandheling pertama kali diperkenalkan sekitar tahun 1835, saat pemerintah Hindia Belanda menjalankan sistem tanam paksa (cultuurstelsel). Mereka membawa beberapa varietas kopi dari Jawa dan memulai penanaman awal di Tanah Bato, Panyabungan Selatan.
Seiring waktu, kopi ini menyebar ke berbagai wilayah Sumatra Utara seperti Pakantan dan Angkola. Popularitasnya terus meningkat hingga kini menjadi salah satu produk unggulan Indonesia di pasar global.
Proses Penyangraian Kopi Sumatra Mandheling
Proses penyangraian (roasting) kopi Mandheling dimulai dari pascapanen hingga siap dikemas untuk dipasarkan. Berikut penjelasan tahapannya:
-
Pengumpulan dan Seleksi Biji Kopi
Biji kopi yang telah matang sempurna dan berwarna merah cerah dikumpulkan, lalu dibersihkan dari kotoran dan daun. -
Proses Pascapanen (Wet-Hulling)
Proses khas Mandheling ini melalui beberapa langkah:-
Sortasi: Biji kopi direndam dalam air; biji yang tenggelam dipilih sebagai biji berkualitas tinggi.
-
Pulping: Mengupas kulit luar dan daging buah menggunakan mesin pulper.
-
Fermentasi: Biji kopi yang sudah dikupas direndam selama 24–36 jam untuk menghilangkan lendir sisa.
-
Pengeringan: Biji dijemur di bawah sinar matahari atau menggunakan pengering modern hingga kadar air turun menjadi 10–12%.
-
-
Penyimpanan dan Pengupasan Kulit Ari (Parchment)
Setelah kering, biji kopi disimpan sementara di tempat kering, lalu dikupas kulit arinya menggunakan mesin huller. Proses ini lebih mudah dilakukan ketika biji masih agak lembap. -
Penyangraian (Roasting)
Tahap ini penting untuk menghasilkan cita rasa khas Mandheling.-
Suhu & Waktu:
-
Light roast: 190ºC – 195ºC
-
Medium roast: 200ºC – 205ºC
-
Dark roast: >205ºC
Setiap level menghasilkan profil rasa yang berbeda, dari asam kuat (light roast) hingga pahit pekat (dark roast).
-
-
Perubahan Kimia: Proses sangrai mengubah struktur biji, menurunkan berat, dan membentuk aroma khas.
-
-
Pendinginan
Setelah disangrai, biji kopi didinginkan untuk menghentikan proses pemanggangan, biasanya menggunakan kipas atau permukaan datar. -
Penggilingan
Biji kopi sangrai digiling sesuai kebutuhan penyajian — kasar untuk French Press atau halus untuk Espresso. -
Pengemasan
Biji kopi Mandheling dikemas dalam wadah kedap udara untuk menjaga kualitas dan mencegah pengaruh udara serta kelembapan luar.
Ciri Khas Kopi Sumatra Mandheling
-
Body Tebal
Memiliki tekstur berat dan rasa yang penuh di mulut. -
Keasaman Rendah
Cocok bagi penikmat kopi yang tidak menyukai rasa asam yang tajam — nikmat diminum tanpa gula. -
Aroma Tanah dan Herbal
Aroma khas seperti tanah basah dengan sentuhan rempah dan herbal, memberikan kesan alami yang kuat. -
Aftertaste Panjang
Menyisakan rasa lembut dan bertahan lama di lidah.
Aroma Kopi Sumatra Mandheling
-
Herbal dan Tanah (Earthy): Menyegarkan, alami, dan mencerminkan karakter tanah vulkanik Sumatra.
-
Rempah (Spices): Ada sentuhan kayu manis dan lada hitam yang memberikan kedalaman aroma.
-
Cokelat dan Karamel: Menimbulkan rasa manis lembut pada tegukan pertama.
-
Floral: Beberapa batch memiliki aroma bunga seperti melati atau mawar.
Kombinasi rasa cokelat, rempah, dan karamel ringan dengan keasaman sedang menciptakan keseimbangan rasa yang khas. Beberapa bahkan memiliki nuansa buah ringan jika dipanen dengan teknik yang tepat.
Skor Cupping Kopi Sumatra Mandheling
Skor cupping adalah sistem penilaian kualitas kopi berdasarkan aroma, rasa, keasaman, body, dan aftertaste.
Untuk kopi Mandheling, skor cupping umumnya berkisar antara 80 hingga 90 poin, menjadikannya salah satu kopi premium Indonesia.
Kopi Sumatra Mandheling: Pilihan Tepat untuk Pecinta Kopi
Setelah membaca penjelasan lengkap ini, kamu kini tahu asal-usul, karakter aroma, serta skor cupping dari kopi Mandheling. Tidak heran jika kopi khas Sumatra ini menjadi favorit banyak penikmat kopi lokal maupun internasional.
Ingin merasakan secangkir kopi berkualitas tinggi?
Dapatkan biji kopi Mandheling premium dari FnB Coffee, eksportir dengan perkebunan kopi terbesar di Sumatra.
Kami juga menyediakan berbagai jenis kopi dari Sumatra — baik Robusta maupun Arabika — yang masing-masing memiliki keunikan rasa dan aroma khas tanah Sumatra.


